Wawancara dengan pedagang bubur ayam
Tuesday, September 3, 2019
WAWANCARA DENGAN PENJUAL BUBUR AYAM
Pewawancara : Permisi pak, saya dari SMK Nurul Hikmah ingin mewawancarai bapak sebagai tukang penjual bubur. apakah saysa boleh mewawancarai bapak untuk tugas sekolah kami?
Narasumber : boleh.
Pewawancara : sudah berapa lama pak berjualan bubur disini?
Narasumber : sudah lama sekitar 7 tahunan.
Pewawancara : Lumayan lama juga ya pak. bapak buka jam berapa sampai jam berapa?
Narasumber : bapak buka dari jam 6 pagi sampai jam 4 sore nak.
Pewawancara : oh begitu. berapa harga satu mangkuk bubur ayam nya pak?
Narasumber : satu porsinya 7 ribu. tapi boleh juga 5 ribu.
Pewawancara : Berapa mangkuk yang bapak jual 1 harinya pak?
Narasumber : Bapak engga hitung sih tapi sehari kadang habis kadang sisa sedikit.
Pewawancara : bubur apa saja pak yang bapak jual?
Narasumber : ada bubur kecap sama bubur kuah.
Pewawancara : biasanya yang peling laku disini bubur kecap apa kuah pak?
Narasumber : ya kalau itu sih tergantung selera orang tapi. kebanyakan orang membeli bubur kuah mungkin karena rasanya lebih enak dibandingkan hanya kecap saja.
Pewawancara : Isi dari bubur ayamnya apa sajs pak?
Narasumber : ada ayam, kerupuk, kacang, bawang goreng, telur.
Pewawancara : wah enak ya pak sampai ada telurnya segala.
Narasumber : iya bubur ayam punya bapak memang komplit sekali karena memang sering laris banyak orang yang beli disini.
Pewawancara: Pak boleh tau ga bagaimana cara membuat bubur?
Narasumber : pertama masukan beras kedalam panci dan tuangkan air sampai melebih 2 cm dari berasnya terus rebus sampai nasi matang sampai diaduk aduk. lalu terus aduk sampai nasi benar-benar halus seperti bubur. untuk menambah cita rasa bapak memasukan air kaldu ayam agar rasa buburnya jadi lebih nikmat. apabila air sudah hilang bubur sudah jadi.
Pewawancara : mudah juga ya pak cara buatnya.
Narasumber : iya usaha dagang bubur memang lumayan menguntungkan dari pada menjual makanan yang lain. jadi ini alasan bapak berdagang bubur dan modalnya juga tidak begitu besar.
Pewawancara : Memang dulu bapak sempat berjualan apa?
Narasumber : bapak dulu berjualan empal gentong tapi daging sapinya naik terus jadi tidak jualan lagi.
Pewawancara : yaudah semoga sukses ya pak berjualan bubur ayam nya.
Narasumber : iya sukses juga buat adek.