-->

Contoh wawancara dengan pedagang kerak telor



Jika kalian tinggal di daerah ibu kota atau pernah mengunjungi Jakarta pasti teman-teman sudah tidak asing lagi kan dengan makanan kerak telor. yap kerak telor adalah makanan khas betawi yang sudah sangat populer terutama di daerah Jakarta. kerak telor adalah sejenis makanan yang berbahan dasar telur  dan beras ketan yang dibuat berkerak dengan bumbunya yaitu jahe,kencur,garam,gula,merica dan juga diisi dengan berbagai topping seperti ebi, bawang goreng, kelapa sangrai dan apabila yang suka pedas bisa ditambahkan cabai merah. rasanya gurih sekali apabila dimakan selagi hangat. kerak telor biasanya di jual di pinggir jalan dan dibawa menggunakan gerobak pikul.

WAWANCARA DENGAN PEDAGANG KERAK TELOR

Pewawancara : permisi pak. saya dari sekolah SMA Uwatun Hasanah ingin mewawancarai bapak tentang kerak telor. apakah boleh saya mewawancarai bapak?
Narasumber : Boleh silahkan.
Pewawancara : Bapak sudah menjual kerak telor ini berapa tahun.
Narasumber : sudah lama sekitar 5 tahun.
Pewawancara : Apakah benar pak kalau kerak telor adalah makanan khas betawi?
Narasumber : iya benar. makanan ini memang asli betawi dan dibuatnya juga dengan orang betawi pada masa zaman Belanda.
Pewawancara : Berapa harga kerak telor ini pak?
Narasumber : kalau pake telor ayam 13 ribu, tapi kalau pake telor bebek 15 ribu.
Pewawancara : apa sih pak perbedaan dari menggunakan telor ayam dan telor puyuh?
Narasumber : tidak ada bedanya. isinya tetap sama.
Pewawancara : Bisa dijelaskan ga pak bagaimana sih cara membuat kerak telor ini?
Narasumber : Caranya pertama panaskan kualinya dulu. kemudian setelah panas masukan beras ketan dibuat tipis sampai merata ke permukaan wajan, setelah itu masukan telor nya dibuat merata juga. kemudian masukan ebi,bawang goreng, kelapa sangrai ,merica dan sedikit garam lalu aduk dan lebarkan lagi sampai merata pada sekitaran wajan. setelah kering tinggal angkat dan taburi kembali bawang goreng,ebi dan kelapa sangrainya diatasnya agar lebih nikmat.
Pewawancara : oh begitu. mudah juga ya seperti memaskan telur goreng.
Narasumber : iya tapi harus hati-hati api nya jangan sampai terlalu besar supaya tidak gosong.
Pewawancara : sehari laku berapa pak kerak telor yang bapak jual?
Narasumber : sehari laku sekitar 30 an bapak biasanya membawa 50 telor.
Pewawancara : bapak keliling mulai jam berapa?
Narasumber : bapak mulai keliling dari jam 10 sampai jam 3 atau kalau lagi capek menetap saja di daerah yang ramai.
Pewawamcara : Oh begitu. Mengapa bapak lebih tertarik menjual kerak telor dari pada yang lain?
Narasumber : karena bapak hanya punya gerobak kerak telor jadi yasudah jualan kerak telor saja. maunya sih jualan makanan seperti nasi kuning atau Pecel lele.
Pewawancara : kenapa pak ingin berjualan nasi kuning dan pecel lele?
Narasumber : bisa mendapatkan keuntungan yang lebih dikarenakan bapak juga punya ternak lele banyak di rumah.
Pewawancara : bapak lelenya budidaya sendiri apa beli?
Narasumber : bapak budidaya sendiri.
Pewawancara : oh begitu terimakasih ya pak atas wawancara nya. semoga apa yang bapak harapkan bisa terwujud.
Narasumber : iya amin

Dari hasil menjual kerak telor bapak Tarno sehari bisa menjual 30 porsi kerak telor seharga 13 ribu dan 15 ribu yang berarti pak Tarno mendapatkan penghasilan yaitu :
13.000 x 30 = 390.000 atau 15.000 x 30 = 450.000

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel