-->

Pengertian majas, Macam-macam majas beserta contohnya lengkap

Knowledge, Book, Library, Glasses

Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya. dalam bahasa Indonesia penggunaan majas sudahlah sangat familiar sekali, apalagi pada sebuah karya sastra sangatlah banyak sekali. jika teman-teman menyadari nya pada tiap paragraf selalu disisipkan majas yang menggunakan makna kiasan yaitu kata yang tidak bisa dimengerti secara langsung tetapi harus di artikan terlebih dahulu maksud yang dibuat si penulis tersebut sehingga kita bisa mengetahui arti dari kalimat tersebut. penggunaan majas biasanya diberikan dalam bahasa yang aneh atau tidak masuk akal dan biasanya panjang nya hanya satu kalimat saja.

Contoh : baru tiga kilo meter berjalan, mobilnya sudah batuk-batuk.

dari contoh majas diatas, pengunaan kata "mobilnya yang sudah batuk-batuk" merupakan majas yang mengambarkan kondisi mobil yang sudah jelek/rusak dan perlu diperbaiki.

ada 4 bagian majas dan juga jenis-jenis nya yang bisa teman-teman pelajari dan akan kita bahas satu persatu.

1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan dibagi lagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut
a. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia atau benda hidup.
Contoh : 
  • Suara radio itu bunyinya terbahak-bahak
  • Permainan yang Deni mainkan sama seperti nyanyian kamar mandi
  • Tunas yang belum lama berdiri itu tampak terlihat menari-nari
  • Ranting pohon itu bergerak melambai-lambai
  • Hujan yang turun di pegunungan layaknya seperti senyuman bidadari
  • Bentuk rupa daun pohon pisang itu cantik bagaikan bunga mawar
  • Hembusan angin kencang membuat mata menangis
  • Apabila nasi tak dihabiskan maka akan membuatnya menangis
  • Ombak itu berlari kencang ketika tertiup angin
  • Tatapan sinar matahari sangat menyilaukan hati
b. Metafora
Metafora adalah majas perbandinganyang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama
Contoh :

  • Rencana pelarian diri yang di buat Roni tak pernah gagal memang dia otak kancil
  • Rumah makan tersebut telah dihanguskan oleh si jago merah tadi malam
  • Ibu Rina melahirkan anak kucing
  • Toni selalu mengiginkan menjadi bintang kelas
  • Raja hutan mengaum dengan keras di siang hari
  • Buku adalah jendela dunia
  • Membaca adalah jabatan ilmu
  • Bu Joko baru saja melahirkan sang buah hatinya dirumah sakit
c. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih padat pengertiannya untuk menyagatkan arti.
Contoh :

  • Seorang ayah haruslah membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
  • Pak Hendardi bekerja keras karena ia menjadi tulang punggung keluarga
  • Pemandangan di taman ini sangat indah sekali seperti syurga
  • Cintaku kepadamu bagaikan bintang di langit
  • Kucing itu berlari secepat kilat agar tidak tertabrak
  • Teriakan mbak Junem keras sekali sampai terdengar ke luar kota
  • Harga daging ketika hari raya meroket hingga ratusan ribu
  • Harga tempe saat ini sedang merosot menjadi 5 ribu perkilonya
  • Kejadian kemarin membuat bu Rini menjadi naik darah
  • Keadaan kamar Udin seperti kapal pecah 


2. Majas Sindiran
Majas sindiran dibagi menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut

a. Ironi
Ironi adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu yang menyatakan sebaliknya dengan maksud untuk menyindir orang.
contoh :

  • Suaramu sangat ibandah sekali ketika berpidato sampai-sampai saya tidak mau mendengarnya lagi
  • Kamu memang benar-benar anak yang baik hati bahkan sampai menangiskan teman-temanmu
  • Nasi kuning yang dijual dikedai itu sangat enak sekali sampai tak ada yang membelinya
  • Rumahmu sangat bersih sekali sampai ada banyak kecoa berkeliaran
  • Cuaca hari ini sangat bagus. banyak pohon tumbang menimpa rumah
  • Kamu memang anak yang pintar sekali. itu sebabnya banyak tugas yang belum kamu kerjakan
  • Mukamu sangat bersih sekali sampai banyak orang yang mengejekmu


b. Sinisme 
Sinisme adalah majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi, tetapi kasar.
Contoh :

  • Kelakuanmu kejam sekali, kucing yang tidak punya salah malah kamu tendang. apakah kamu mau diperlakukan seperti itu?
  • Kamu memang sangat nakal, apakah kamu tidak pernah sadar dengan perbuatanmu?
  • Sudahkah kau berkaca diri? istri orang lain saja mau kau rebut
  • Bau sekali badanmu, apakah kamu tidak pernah mandi?
  • Mengapa kamu sampai menggunakan barang haram ini? mau sampai kapan kamu seperti ini terus?
  • Badan saja yang besar tetapi isi otakmu memang tidak ada
  • kamu pengecut sekali, sama guru saja kamu tidak mau mengakui kesalahanmu
  • Bagaimana kamu bisa menjadi juara kelas, jika masih saja malas belajar
  • Percuma saja saya meminjamkanmu uang, tetapi masih saja kamu menggunakanya untuk hal yang tidak bermanfaat
  • Tak sepantasnya kamu melakukan perbuatan itu. apalagi kamu lakukan kepada orang tuamu

c. Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindirian yang terkasar atau langsung menusuk perasaan.
Contoh :

  • Dasar setan kayu, sudah saya bilang kalau baju itu jangan kau keluarkan. apa kau tidak punya telinga?
  • Buat apa saya mempercayai dia lagi, kelakuan nya saja sudah seperti orang dungu yang tidak ada otaknya.
  • Melihat kaki cacatnya saja saya sudah tidak mau, apalagi melihat mukanya yang buruk rupa itu.
  • Kamu memang tidak tahu diri ya, badan gendut macam sapi saja mau ikutan lomba lari.
  • Apakah kamu yakin kalau dia seorang putri? karena bagi saya muka berantakan seperti ini tidak mungkin bisa menjadi putri.
  • Pergi sana! saya sangat jijik melihat mukamu yang menyerupai orang utan.
  • Jangan harap kamu bisa menjadi orang kaya. kamu hanyalah tukang gorengan yang miskin dan tidak berpendidikan.
  • Tak sudi saya memakan masakan buatan kamu yang tidak enak ini, jika saya melihatnya lagi maka saya tidak segan-segan memberikanya kepada kucing
  • Sudahlah jangan kau berharap mendapatkan nilai yang bagus, kamu sudah ditakdirkan menjadi orang yang bodoh.
  • Sudahlah jangan mengharapkan apapun lagi dari saya, karena saya sudah tau sifat busukmu itu
3. Majas Penegasan
Majas penegasan dibagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut
a. Pleonasme
Pleonasme adalah majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan.

  • Pak retno sering mencampurkan madu manis kedalam jamunya
  • Pohon pisang itu menjulang tinggi ke langit
  • Sejak dari kecil Yunus sering menulis dengan tangan kiri
  • Di pasar terdapat beraneka macam ragam topi 
  • Rudi adalah keluarga kaya yang mempunyai banyak harta
  • Bu guru sering memakan obat pahit di sekolah
  • Joko sangat suka sekali makan es krim
  • Indah menadahkan tangan kiri nya ke atas untuk menerima barang
  • Tadi malam saya menonton di depan layar
  • Dirumah ibu melihat darah merah dan ternyata itu darah nyamuk
b. Repetisi
Repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali yang biasanya diperggunakan dalam pidato.
Contoh :

  • Saya sangat cinta,cinta,cinta kepadamu sampai tidak ingin berpisah
  • Mengapa kamu mengatakan putus,putus,putus ketika ada cowok yang lebih tampan dari saya
  • Dia tetap memangilnya dengan kata sayang,sayang,sayang sampai kebawa mimpi
  • Kepala dodi sangat,sangat,sangat pusing ketika dibawa ke sawah
  • Orang tua selalu mendoakan,mendoakan,mendoakan yang terbaik untuk anak nya
  • Meskipun sudah dilarang pak Joni tetap menggunakan,menggunakan,menggunakan seragam sekolah
  • Semoga kamu menyukai berbagai macam jenis budaya,jenis budaya,jenis budaya di desa kami
4. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan dibagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut

a. Antilesis
Antilesis adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti.
Contoh :

  • Panjang pendek nya benang layangan hanya kita yang tentukan
  • Ketika sudah akil baligh mau tidak mau harus melaksanakan sholat
  • Besar kecil nya pendapatan kita harus tetap bersyukur
  • Bagus jeleknya adonan tergantung bagaimana dia membuatnya
  • Bagus jelek nya nilaimu ibu selalu bangga kepadamu
  • Hitam putih kehidupan harus kita jalani dengan ikhlas
  • Tinggi rendah nya benda itu jatuh tidak membuat saya sakit
  • Jauh dekatnya jarak sekolah tidak akan membuat semangat belajarku turun
  • Di mana kita berada suka duka nya tetap terasa
  • Keras lunak nya tulang ayam tergantung proses  lama memasaknya
b. Paradoks
paradoks adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan padahal maksud sesungguhnya tidak bertentangan karena obyeknya berlainan.
Contoh :

  • Wajah dia selalu senang disaat yang lain sedang sedih 
  • Sifat dia selalu pemalu dirumahnya tetapi sebenarnya dia berani di sekolah
  • Kelakuan dia baik sekali di sekolah, ketika berada di rumah sebenarnya dia sangat jahat
  • Di dalam tubuh yang kuat ini pasti ada saja titik lemah nya
  • Tulang ikan yang keras ini padahal bisa menjadi lunak ketika dipresto
  • Buah duku rasanya manis sekali akan tetapi sangat pahit bijinya
  • Reni gemar sekali membaca tapi sangat benci menulis
itulah beberapa jenis majas dan contohnya semoga bisa membantu sobat 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel