Laporan hasil wawancara pedagang asongan

I.Latar belakang

Siapa sih yang tidak kenal dengan pedagang asongan? Pedagang yang sering berjualan di pinggir jalan terminal ini selalu menjajakan makanan nya ketika bus berhenti sambil meneriaki cangcimen cangcimen yang artinya kacang,kuaci,permen.

Sebut saja pak Asep yang menjadi tukang asongan menjual makanan dan minuman di pinggir jalan untuk menafkahi 4 putra nya yang masih kecil dan seorang istrinya.
Perjuangan bapak Asep ini patut diacungi jempol karena beliau telah bekerja cukup lama menjadi tukang asongan dan tanpa lelah berjualan walaupun cuaca di luar sangat panas sekali. 

Penghasilan nya sebagai pedagang asongan sangat minim sekali tetapi pak Asep tetap bersyukur kepada tuhan menjalani pekerjaan ini bertahun-tahun.
Dikala waktu libur berjualan pak Asep menjadi pekerja serabutan di sebuah pasar menjadi kuli Angkut barang sesekali, upahnya memang tidak banyak tetapi dengan pekerjaan inilah bapak Asep bisa menambah penghasilan nya selain berjualan Asongan.

II.Maksud dan Tujuan

1.Memenuhi tugas Wawancara bahasa Indonesia
2.Melatih siswa untuk berbicara di depan umum
3.Melatih Siswa untuk dapat bekerja sama dalam tim
4.Siswa dapat mengambil pelajaran yang di dapat dari hasil wawancara
5.Siswa dapat mengetahui berbagai macam keadaan ekonomi masyarakat

III.Waktu dan Tempat

Jumat 3 Mei 2019
Waktu: 10.48 WIB
Tempat: Terminal Harjamukti Cirebon

IV.Anggota Wawancara

Narasumber : Pak Asep

Ketua: Abdul Aziz
Sekretaris : Yunus Ramadhan
Juru Video: Annisa septiani
Juru Foto: Faisal Rahman
Juru Rekam: Indri Fitriani

V.Percakapan Wawancara

Pada saat kami ingin wawancara, pak Asep sedang berjualan dan kami semua menunggu pak Asep beristirahat.
Pewawancara: Permisi pak, Saya dari SMAN 9 Cirebon ingin mewawancarai bapak untuk tugas sekolah kami. Apakah saya boleh minta waktu nya sebentar?
Narasumber: iya
Pewawancara: Sudah berapa lama bapak berjualan di terminal ini pak?
Narasumber: sudah 5 tahun nak
Pewawancara: apa yang bapak jual pak?
Narasumber: bapak jualan kacang,gorengan,Kopi,Rokok,tisu sama minuman dingin.
Pewawancara: kira-kira laku berapa pak jualan di sini?
Narasumber: Lumayan Sih 7 sampai 8 makanan.
Pewawancara: berapa penghasilan bapak berjualan disini?
Narasumber: sehari sekitar 30 ribu sampai 50 ribu paling besar
Pewawancara: barang dagangan bapak ini apa punya bapak sendiri?
Narasumber: oh bukan ini punya tetangga yang suruh jualin
Pewawancara: apakah bapak tidak mencari pekerjaan yang lain selain menjadi pedagang asongan?
Narasumber: setiap minggu bapak libur berjualan. Bapak menjadi tukang kuli panggul di pasar cuman hari minggu saja.
Pewawancara: kira-kira dapat berapa pak menjadi kuli panggul?
Narasumber: kadang 20 sampai  40 ribu
Pewawancara: apakah uang ini cukup untuk biaya hidup keluarga bapak?
Narasumber: ya dicukupi saja namanya rezeki sudah ada yang ngatur. Kalau ga cukup bapak juga bisa menghutang di warung untuk keperluan beli makanan.
Pewawancara: apakah bapak tidak mencari pekerjaan yang lebih besar gitu biar dapat penghasilan nya besar.
Narasumber: bapak hanya lulusan Sd jadi susah mendapat pekerjaan. Bisa makan saja udah beryukur karena tetangga juga pada baik-baik sering mengasih makanan untuk saya, jadi mengurangi beban keluarga saya.
Pewawancara: oh beruntung ya pak punya tetangga yang baik.
Apa sih pak yang membuat bapak menjadi semangat untuk bekerja sangat keras ini?
Narasumber: yang pasti untuk keluarga kalau bapak punya modal nanti bapak ingin berjualan sendiri saja seperti warung sembako.
Pewawancara: semoga impian bapak terwujudkan ya pak dan bapak bisa hidup lebih baik lagi.
Terimakasih ya pak atas wawancara nya.
Narasumber: iya sama-sama nak.

VI.Kesimpulan

Kita harus menghargai kerja keras orang tua kita karena apa yang didapat oleh mereka bukan dari hasil yang mudah,butuh perjuangan untuk meraih itu semua. Oleh karena itu sebagai anak harus selalu bersyukur apapun yang diberikan oleh orang tua. Karena saya yakin semua orang tua pasti akan memberikan yang terbaik untuk anak nya.

Share this post